nih nih nih tak post lagi bagian 2nyaa , lanjuuutt ajadeehhh ~~~
C
E
K
I
D
O
T
rio melangkah dikoridor rumah sakit dengan langkah cepatnya , rasanya
ingin cepat menemui dokter dan ingin cepat tau keadaan ify yang
sebenranya, oh sungguh batinnya sangat sakit saat ini . 'lo siapa?' kata
itu terus terngiang diteling rio membuatnya frustasi dan membuat sesak
dadanya
begitu sampai didepan ruang dokter , rio langsung masuk kedalam ruang
tersebut . rio masuk dan berhenti tepat didepan meja dokter ternyata
dokter pun sedang mengamati satu gambar ronsen, ronsen kepala seseorang
yang rio yakini adalah kepala ify
"dok....."lirihnya, dokter menoleh dan tersenyum pahit
"rupanya ify telah sadar ya, maaf mario tapi sepertinya sebagian memori
ify telah hilang dan memori itu mungkin tentang......kamu"jelas dokter
dengan memandang rio nanar
"jadi....."ucap rio mengantung , nafasnya tercekap rasanya sulit untuk
bicara akhirnya dia hanya menghela nafas panjang dan menundukkan
kepalanya dalam-dalam. berusaha menahan tangisnya dan mencoba memaksakan
senyumnya saat kembali mengangkat wajahnya pikirannya kembali lagi pada
ify yang menatap asing dirinya , 'oh tuhan itu sangat menyakitkan'
batin rio
"semoga ingatan ify dapat kembali sempurna"ucap dokter mencoba menenangkan rio
"terimakasih dok, saya pamit"lirih rio kemudian pergi
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
rio masuk kedalam bagasi rumahnya dengan perasaan kacau, setelah
memarkirkan mobilnya dibagasi dia segera melesat kekamar tanpa
menghiraukan mamanya yang menatapnya aneh, rio langsung merebahkan
tubuhnya diatas tempat tidurnya pikirannya melayang kembali pada saat
tadi sebelum dia meninggalkan rumah sakit. setelah menemui dokter rio
langsung menelpon gabriel agar segera menemui ify dan begitu gabriel
datang rio langsung pulang entah bagaimana perasaan rio kalau tak
langsung pulang, pilu pasti melihat gadisnya dibelai pria lain
"alyssa, cepet sembuh ya, gue gak tau tahan sampe kapan kaya gini atau
bahkan gua bisa gila"lirih rio sambil memandang satu pigura yang baru
saja diraihnya , pigura yang didalamnya terdapat fotonya dan gadisnya
itu
"kayaknya baru kemaren gue ambil lo dari iel dan sekarang lo balik ke
pelukan iel ya fy, sakit banget fy rasanya"ucapnya lagi , kini dia tak
dapat menahan buliran bening itu untuk tak menetes. pertahanan rio pecah
saat ini dia kembali menangis setelah kejadian 3tahun lalu terasa
terulang saat ini, kehilangan gadis yang disayanginya
"gue pengen merengkuh lo alyssa, salahkah kalo itu yang mau gue lakuin
?? gue butuh lo....."rio terisak diapun menutup wajahnya dengan kedua
tangannya , punggungnya berguncang hebat pertanda tangisnya kali ini
benar-benar mengiris hatinya, rio membalikkan tubuhnya dan
menenggelamkan wajahnya kedalam bantal kemudian terlelap
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
pagi ini rio melangkah turun menuju meja makan dengan tampang lesu,
benar-benar tak berminat berangkat sekolah pagi ini. setelah kejadian
2minggu lalu dirumah sakit yang membuat hatinya hancur kini dia harus
kembali melihat gadisnya disekolah, entah apa yang harusnya dirasakan.
harusnya dia bahagia dapat melihat kembali gadisnya disekolah tapi
kenapa justru sakit yang dirasanya saat ingat bahwa gadisnya tak
mengingatnya
"morning mah"sapa rio pada mamanya yang tengah duduk dengan melahap roti isinya, penampilannya terlihat cantik pagi ini
"pagi sayang"balas mamanya disertai senyum
"mau kemana?"tanya rio cuek
"mau nyusul papahmu kebandung, kayaknya mamah 3 hari ini gak dirumah
kamu gak apa-apa kan sayang?"tanya mamah rio merasa tak enak hati
"oh oke no prob mah, rio langsung aja ya"pamit rio tak lupa menyunggingkan senyum tapi senyum itu tampak........ pilu
"hati-hati sayang"ucap mamah, rio mengacungkan jempolnya dan mempercepat langkahnya
diperjalanan pikiran rio masih larut pada ify, yah gadis itu akan dia
temui sebentar lagi namun bukan sebagai gadisnya lagi, muak rasanya saat
ingat kenyataan itu ini sungguh tak adil bagi rio belum lagi ia ingat
tentang shilla, pacar baru gabriel yang mengisi hati iel beberapa minggu
ini, bagaimana perasaan gadis itu selanjutnya saat ia harus melihat
kekasihnya membelai lembut gadis lain disekolah
"aarrgggghhh" erang rio frustasi kemudian memukul stir kencang, dia
benar-benar marah pada dirinya . 'lo bodoh mario'batinnya pada dirinya
sendiri
tak lama rio pun sampai disekolahnya , "SMA PERMATA BUANA" plang besar
itu terpampang didepan pintu gerbang utama sekolah tersebut . rio masuk
dan segera memarkirkan mobilnya setelah itu dia langsung menuju kelasnya
. rio berjalan cepat menuju kelasnya, rio sengaja tak melewati koridor
utama karena takut bertemu ify jadi dia memutar lewat koridor gedung
selatan meskipun agak jauh tapi itu lebih baik bagi rio
ternyata takdir tak sejalan dengan keinginannya, kini rio berdiri
terpaku menatap seorang gadis tirus yang sedang membenarkan tali
sepatunya tepat didepan rio, kaki rio melemas dan jantungnya menegang
begitu melihat senyum diwajah gadis itu rasanya ingin sekali
merengkuhnya namun saat ini itu tak mungkin, ify telah selesai
membenarkan tali sepatunya. saat akan kembali berjalan mata ify terpaku
dengan mata elang milik rio , ify menatap pria itu penuh tanya desiran
aneh terus terasa dihatinya
"eh lo yang dirumah sakit kemaren ya? yang ngaku... emmm cwo gue"ucap
ify gak enak hati , takut nyinggung rio. kini ify menganggap rio adalah
orang yang mengaguminya makanya bicara kaya gitu
"nama lo siapa?"tanya ify ramah
"rio"jawab rio singkat dan dingin, entah apa yang membuatnya bersikap seperti itu tapi hatinya ingin mencoba menerima kenyataan
"oh, eh gue duluan ya.... ditunggu iel"ucap ify kemudian meninggalkan
rio dengan langkah cepat, rio berbalik badan dan menatap punggung gadis
itu yang menjauh dan menghilang diujung koridor, begitu ify tak lagi
dapat dipandangnya dia segera menghela nafas panjang dia merasa hari ini
akan menjadi hari yang berat
setelah beberapa waktu terpaku rio memutuskan untuk kembali kekelasnya .
ah benar dikelas lah tempatnya takkan bertemu ify, kelasnya berbeda
dengan ify dan gabriel, begitu sampai dikelas rio langsung duduk dengan
menenggelamkan wajahnya , dia memasang earphonenya untuk menenangkan
diri
begitu tenggelamnya rio sampai-sampai tak menyadari sosok cwo tinggi yang telah berdiri disanpingnya
"MARIO"teriaknya kemudian setelah sekian kali memanggil rio namun takk
dihiraukan, sekilas rio mendengar dan mendongak menatap cwo itu, rio
memaksakan senyumnya dan melepas earphonenya
"duduk vin , ada apa?"ucap rio pada alvin -cwo tadi-
gak kenapa-kepana, udah ketemu........ ify?tanya alvin hati-hati takut
menyinggung sahabatnya itu, rio mengangguk dan tersenyum tipis, melihat
itu alvin jadi tak enak hati alvin tau perkara amnesia ify.
"sabar ya bro, gue yakin lo kuat"ucap alvin menyemangati sahabatnya itu
"thanks bro"ucap rio sambil tersenyum
"gue yakin ify pasti bakal inget lo kok, haha cwo yg diamatinya masa iya
dia lupa" ucap alvin mencoba mencairkan suasana, rio tersenyum datar
melihat sahabatnya itu, mengetahui usahanya gagal alvin tiba-tiba
bungkam
"huh gaasik lo bro, udah dong sedihnya . kan kalo jodoh gak kemana"ucap alvin
"yee santai aja kali , gua gapapa . eh ntar balik lo kerumah gue yuk
sepi bro" ajak rio, alvin mengangguk mantap mendengar ajakan itu .
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
eeeeeee udah ya udah , gimana gimana ancur? jelek ? makin gaje? maapin penulis yaak readers gahooll nan kece :p
:D wkwkwkw masih pendek ya ? batre low sih jadinya terbatas ni waktu
nulisnya , oi oi oi tetep jadi readers baik dengan Comment dan Likenya
yaa :D
hahahah keep follow @audia_22 juga :) ga follow kamseupaaayyyy :p
terusannya gimana tu?
BalasHapus