Minggu, 12 Agustus 2012

alyassa 2

nih nih nih tak post lagi bagian 2nyaa , lanjuuutt ajadeehhh ~~~

C
E
K
I
D
O
T


rio melangkah dikoridor rumah sakit dengan langkah cepatnya , rasanya ingin cepat menemui dokter dan ingin cepat tau keadaan ify yang sebenranya, oh sungguh batinnya sangat sakit saat ini . 'lo siapa?' kata itu terus terngiang diteling rio membuatnya frustasi dan membuat sesak dadanya

begitu sampai didepan ruang dokter , rio langsung masuk kedalam ruang tersebut . rio masuk dan berhenti tepat didepan meja dokter ternyata dokter pun sedang mengamati satu gambar ronsen, ronsen kepala seseorang yang rio yakini adalah kepala ify

"dok....."lirihnya, dokter menoleh dan tersenyum pahit

"rupanya ify telah sadar ya, maaf mario tapi sepertinya  sebagian memori ify telah hilang dan memori itu mungkin tentang......kamu"jelas dokter dengan memandang rio nanar

"jadi....."ucap rio mengantung , nafasnya tercekap rasanya sulit untuk bicara akhirnya dia hanya menghela nafas panjang dan menundukkan kepalanya dalam-dalam. berusaha menahan tangisnya dan mencoba memaksakan senyumnya saat kembali mengangkat wajahnya pikirannya kembali lagi pada ify yang menatap asing dirinya , 'oh tuhan itu sangat menyakitkan' batin rio

"semoga ingatan ify dapat kembali sempurna"ucap dokter mencoba menenangkan rio

"terimakasih dok, saya pamit"lirih rio kemudian pergi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

rio masuk kedalam bagasi rumahnya dengan perasaan kacau, setelah memarkirkan mobilnya dibagasi dia segera melesat kekamar tanpa menghiraukan mamanya yang menatapnya aneh, rio langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya pikirannya melayang kembali pada saat tadi sebelum dia meninggalkan rumah sakit. setelah menemui dokter rio langsung menelpon gabriel agar segera menemui ify dan begitu gabriel datang rio langsung pulang entah bagaimana perasaan rio kalau tak langsung pulang, pilu pasti melihat gadisnya dibelai pria lain

"alyssa, cepet sembuh ya, gue gak tau tahan sampe kapan kaya gini atau bahkan gua bisa gila"lirih rio sambil memandang satu pigura yang baru saja diraihnya , pigura yang didalamnya terdapat fotonya dan gadisnya itu

"kayaknya baru kemaren gue ambil lo dari iel dan sekarang lo balik ke pelukan iel ya fy, sakit banget fy rasanya"ucapnya lagi , kini dia tak dapat menahan buliran bening itu untuk tak menetes. pertahanan rio pecah saat ini dia kembali menangis setelah kejadian 3tahun lalu terasa terulang saat ini, kehilangan gadis yang disayanginya

"gue pengen merengkuh lo alyssa, salahkah kalo itu yang mau gue lakuin ?? gue butuh lo....."rio terisak diapun menutup wajahnya dengan kedua tangannya , punggungnya berguncang hebat pertanda tangisnya kali ini benar-benar mengiris hatinya, rio membalikkan tubuhnya dan menenggelamkan wajahnya kedalam bantal kemudian terlelap

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

pagi ini rio melangkah turun menuju meja makan dengan tampang lesu, benar-benar tak berminat berangkat sekolah pagi ini. setelah kejadian 2minggu lalu dirumah sakit yang membuat hatinya hancur kini dia harus kembali melihat gadisnya disekolah, entah apa yang harusnya dirasakan. harusnya dia bahagia dapat melihat kembali gadisnya disekolah tapi kenapa justru sakit yang dirasanya saat ingat bahwa gadisnya tak mengingatnya

"morning mah"sapa rio pada mamanya yang tengah duduk dengan melahap roti isinya, penampilannya terlihat cantik pagi ini

"pagi sayang"balas mamanya disertai senyum

"mau kemana?"tanya rio cuek

"mau nyusul papahmu kebandung, kayaknya mamah 3 hari ini gak dirumah kamu gak apa-apa kan sayang?"tanya mamah rio merasa tak enak hati

"oh oke no prob mah, rio langsung aja ya"pamit rio tak lupa menyunggingkan senyum tapi senyum itu tampak........ pilu

"hati-hati sayang"ucap mamah, rio mengacungkan jempolnya dan mempercepat langkahnya

diperjalanan pikiran rio masih larut pada ify, yah gadis itu akan dia temui sebentar lagi namun bukan sebagai gadisnya lagi, muak rasanya saat ingat kenyataan itu ini sungguh tak adil bagi rio belum lagi ia ingat tentang shilla, pacar baru gabriel yang mengisi hati iel beberapa minggu ini, bagaimana perasaan gadis itu selanjutnya saat ia harus melihat kekasihnya membelai lembut gadis lain disekolah

"aarrgggghhh" erang rio frustasi kemudian memukul stir kencang, dia benar-benar marah pada dirinya . 'lo bodoh mario'batinnya pada dirinya sendiri

tak lama rio pun sampai disekolahnya , "SMA PERMATA BUANA" plang besar itu terpampang didepan pintu gerbang utama sekolah tersebut . rio masuk dan segera memarkirkan mobilnya setelah itu dia langsung menuju kelasnya . rio berjalan cepat menuju kelasnya, rio sengaja tak melewati koridor utama karena takut bertemu ify jadi dia memutar lewat koridor gedung selatan meskipun agak jauh tapi itu lebih baik bagi rio

ternyata takdir tak sejalan dengan keinginannya, kini rio berdiri terpaku menatap seorang gadis tirus yang sedang membenarkan tali sepatunya tepat didepan rio, kaki rio melemas dan jantungnya menegang begitu melihat senyum diwajah gadis itu rasanya ingin sekali merengkuhnya namun saat ini itu tak mungkin, ify telah selesai membenarkan tali sepatunya. saat akan kembali berjalan mata ify terpaku dengan mata elang milik rio , ify menatap pria itu penuh tanya desiran aneh terus terasa dihatinya

"eh lo yang dirumah sakit kemaren ya? yang ngaku... emmm cwo gue"ucap ify gak enak hati , takut nyinggung rio. kini ify menganggap rio adalah orang yang mengaguminya makanya bicara kaya gitu

"nama lo siapa?"tanya ify ramah

"rio"jawab rio singkat dan dingin, entah apa yang membuatnya bersikap seperti itu tapi hatinya ingin mencoba menerima kenyataan

"oh, eh gue duluan ya.... ditunggu iel"ucap ify kemudian meninggalkan rio dengan langkah cepat, rio berbalik badan dan menatap punggung gadis itu yang menjauh dan menghilang diujung koridor, begitu ify tak lagi dapat dipandangnya dia segera menghela nafas panjang dia merasa hari ini akan menjadi hari yang berat

setelah beberapa waktu terpaku rio memutuskan untuk kembali kekelasnya . ah benar dikelas lah tempatnya takkan bertemu ify, kelasnya berbeda dengan ify dan gabriel, begitu sampai dikelas rio langsung duduk dengan menenggelamkan wajahnya , dia memasang earphonenya untuk menenangkan diri

begitu tenggelamnya rio sampai-sampai tak menyadari sosok cwo tinggi yang telah berdiri disanpingnya

"MARIO"teriaknya kemudian setelah sekian kali memanggil rio namun takk dihiraukan, sekilas rio mendengar dan mendongak menatap cwo itu, rio memaksakan senyumnya dan melepas earphonenya

"duduk vin , ada apa?"ucap rio pada alvin -cwo tadi-

gak kenapa-kepana, udah ketemu........ ify?tanya alvin hati-hati takut menyinggung sahabatnya itu, rio mengangguk dan tersenyum tipis, melihat itu alvin jadi tak enak hati alvin tau perkara amnesia ify.

"sabar ya bro, gue yakin lo kuat"ucap alvin menyemangati sahabatnya itu

"thanks bro"ucap rio sambil tersenyum

"gue yakin ify pasti bakal inget lo kok, haha cwo yg diamatinya masa iya dia lupa" ucap alvin mencoba mencairkan suasana, rio tersenyum datar melihat sahabatnya itu, mengetahui usahanya gagal alvin tiba-tiba bungkam

"huh gaasik lo bro, udah dong sedihnya . kan kalo jodoh gak kemana"ucap alvin

"yee santai aja kali , gua gapapa . eh ntar balik lo kerumah gue yuk sepi bro" ajak rio, alvin mengangguk mantap mendengar ajakan itu .

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

eeeeeee udah ya udah , gimana gimana ancur? jelek ? makin gaje? maapin penulis yaak readers gahooll nan kece :p
:D wkwkwkw masih pendek ya ? batre low sih jadinya terbatas ni waktu nulisnya , oi oi oi tetep jadi readers baik dengan Comment dan Likenya yaa :D
hahahah keep follow @audia_22 juga :) ga follow kamseupaaayyyy :p

alyassa 1

aku hadir membawa cerita baru ,gatau bakal jadi cerpen atau cerbung , bingung wk._. :D aaaaaaa kangen sama penulis unyu ini kan :) langsung ajalah pada bacot bae

C
E
K
I
D
O
T

sore itu , sinar matahari mulai meremang , pertanda bulan akan mengganti posisi matahari namun sejak 2 minggu lalu pria tampan ini masih saja tetap setia menunggu gadisnya yang terlelap dikamar rumah sakit ini , mario stevano atau akrabnya dipanggil rio . pria tinggi dengan kulit hitam manis dan berkharismatik masih tetap setia menunggu alyssa saufika atau ify , gadis berparas tirus dengan dagunya yang lancip . benar-benar setia rio menunggu gadisnya untuk sadar dan tersenyum kembali namun harapan rio masih belum terjawab , ify masih tetap terlelap dalam tidurnya . rio benar-benar ingin marah tapi dia bingung akan marah pada siapa kecelakaan 2 minggu lalu itu entah kesalahan siapa, dia merasa sangat bodoh karena tak bisa melindungi gadisnya

>>>>>
suasana sore di taman ini begitu tenang , ify menatap rio dengan tatapan teduh memperhatikan rio mendrible bola sungguh hal yang mengasyikka, hampir 3 bulan ify resmi menjadi kekasih rio dan sampai saat ini ify masih tak percaya dengan apa yang dia alami . tapi sungguh ini adalah perasaan yang membahagiakan

"alyssa saufika, sini dong ngapain kamu disitu"panggil rio sambil melambaikan tangannya

"aaahhhh disini aja ahh gaenak yo, kamu lagi main aku tunggu sini deh"jawab ify, rio tersenyum melihat gadisya . ahh benar kebiasaan ify adalah memperhatikan permainan rio dari jauh sama seperti beberapa bulan lalu saat ify masih jadi pacar gabriel riopun memutuskan berhenti memantulkan bolanya dan berjalan kearah ify

"kebiasaannya gak ilang ya fy, aku sekarang pacar kamu lho masa kamu mau merhatiin dari jauh mulu , haha iel gak akan marah kok sekarang kan kamu punya aku fy"ledek rio, ify mendengus sebal namun beberapa saat dia terkekeh juga

"gak lucu kamu , udah ah ... emmm pulang yuk yo"ajak ify,rio mengangguk . mereka berjalan menuju motor yang terparkir tak jauh dari tempat ify duduk , rio naik ke caviga birunya dengan mengenakan helm full facenya dan ify naik namun helm yg diberikan rio masih ditentengnya

"dipake fy helmnya , bahaya lho"rio memperingati , ify tersenyum

"iyaa mario tar dulu yaa, udah jalan ahhh"ucap ify lembut , rio hanya geleng-geleng kepala kemudian memacu caviganya dengan kecepatan yang cukup extrem, tepat diperempatan jalan tanpa ify dan rio sadari ada truk yang melaju kendang berlawanan arah dengan mereka , saat hendak menghindar rio berbelok kekanan dan naasnya bagian belakang motor dio tertabrak truk tersebut. rio,ify dan motor milik rio menggesek aspal. motor rio hancur parah sementara rio hanya luka ringan dibagian tangan dan kaki lalu ify........ keadaannya yang paling parah, kepalanya yang tak terlindung apapun menyebabkan darah mengucur dikepalanya cukup deras

>>>>>>>>>

dan kejadian itu membuat rio trauma sampai saat ini , ahhh betapa bodohnya dirinya saat itu membiarkan gadis diboncengnnya tanpa perlindungan . perlahan rio duduk disamping ranjang ify menggenggam erat tangan ify sambil membisikkan sesuatu
"alyssa aku disini,bangun yaa au kangen, love you"bisik rio tepat ditelinga ify

hening beberapa saat, rio sibuk memandangi wajah manis gadisnya . 'oh tuhan wajah pucat itu biarkan aku yang menggantikannya' batin rio saat itu , setiap lekuk wajah gadisnya ini sangat indah namun apalah daya,wajah manis itu saat ini sedang terlelap dalam mimpi panjang yang entah akan membawanya kembali kapan atau bahkan takkan pernah mengembalikannya

sekian lama rio mengamati wajah gadisnya itu, tiba-tiba tangan ify bergerak membuat rio kaget seketika, tanpa berlama-lama rio segera menekan bel darurat diatas kepala ify, tak lama dokter datang dan memeriksa ify sementara rio masih terpaku dibelakang dokter sambil mengamati wajah gadisnya , segaris senyum tipis tergambar diwajah rio saat ini .. ahh benar rasanya lama rio tak merasakan gerakan dari tubuh ify

hampir 5menit dokter mengecek keadaan ify,akhirnya dokter selesai memeriksa kondisi ify
"gimana dok?"tanya rio antusias

"syukurlah, dia telah berhasil melewati masa kritisnya, kalau begitu saya kembali keruangan saya dulu yaa"ucap dokter, rio langsung tersenyum senang

"eeerrrggghhh......."erang ify, yah dia sudah sadar dan rio langsung menghampirinya

"alyssa , kamu sadar ? oh tuhan syukurlah"ucap rio sambil menggenggam tangan ify

"gue.....gue dimana? eerrgghhh lo...lo siapa? dimana gabriel...."tanya ify sambil memegangi kepalanya. DEG!!! perasaan rio sudah amburadul saat ini, apa ini ? kenapa dengan alyssanya ? oh tuhan jangan katakan kalo ify lupa padanya............

"fy gue rio pacar lo, gua mario fy? lo bercanda kan fy? bilang ini bohong fy , bilang lo inget gue"ucap rio tak menghiraukan pertanyaan ify tentang iel

"pacar gue? ahh gila lo, mana gabriel? lo temennya dia?elak ify sinis, dia masih mencari gabriel

'fy...lo beneran lupa sama gue' batin rio kemudian pergi meninggalkan kamar rawat ify untuk menanyakan keadaan ify pada dokter . ify menatap punggung rio bingung

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

paraaaammmm , heheh gimana-gimana ?
aneh? ancur? jelek? maklum deh penulis awam *kok awam mulu ya kan nulisnya udah banyak*
ahh abaikan #plaakk
 yaudaahh yg mau lanjut cepet commentnya yaa, jangan lupa tuh like sekalian lho yaa :D
yaudah , jangan jadi pembaca gelap apalagi yg kulitnya putih *ehh
udah udah penulis exit yaa byee , follow us @audia_22  lho yaa , yg ga follow kamseupil

upik abu ify

Cerpen RiFy

HAlooooooo Kembali lagi dengan saya si penulis GAJE bin Ajib-Ajib … Hahah
Kali ini saya kembali membawa Sebuah CERPEN Lagi-Lagi Rify Alias Siviyo Alias Yoshill Alias Rioni
Kaburrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Hahha , Atau Tidak Ada Sama Sekali (Loh)
Sudin-Din , Lebeh baek kita lanjut aja nyok J Nyok Lah !!!

HYLEI :D

***
Kenangan pahit yang sangat tak enak untuk dikenang bukan ?? namun jika kenangan itu bagus tentu saja kita ingin mengenangnya ?!? namun tidak dengan kenanganku , aku akan menceritakan kejadian yang kualami 4 Tahun yang lalu , Kenangan yang memaksaku untuk menghilangkan separuh Cinta dan jiwaku selamanya


FlashBack

Pagi , hari biasanya dilalui dengan semua orang dengan senyuman yang sangat menawan namun tidak dengan gadis ini …
‘IFY !! Apa-Apaan kamu ini ?!? hah , Masak saja tidak becus !!’ ucap seseorang dengan Menjambak rambut cewek tsb

‘Ampun , ma .. ampun maafin ify ma maaf ..’ rintih anak itu

‘Maaf Maaf , masih bisa minta maaf kamu hah ?!?’ bentak ibu itu lagi

‘Ampun ma ,, Ampun ‘ mohon cewek itu

‘Sekali lagi kamu , berbuat kesalahan kamu akan tanggung akibatnya !! sudah cepat sana Pergi sekolah .. ‘  ucap ibu itu sambil melepaskan rambut ify .

Dengan simbahan air mata anak perempuan tersebut , terus saja menyusuri jalan setapak menuju kesekolahnya .

Ciprat !!!
kalian tau ?? sebuah mobil dengan seenaknya saja mencipratkan air kubangan dan terkena baju ify .

‘Hahah , Makanya kalau jalan itu PAKEK MATA !!!’ ucap seseorang cewek dari dalam Mobil itu

Lagi-Lagi air mata lagi-lagi air mata , memang sudah langganan ify untuk selalu mengeluarkan air mata itu . Air mata yang selalu menemaninya .

***

Setelah ify sampai di sekolah , seluruh teman-temannya menertawakannya . dengan kepala menunduk ify terus saja berjalan menyelusuri lorong-lorong sekolahnya . dan sampailah dia di kelasnya IX-1 Ipa .dengan kepala masih tertunduk ia terus saja berjalan , tentunya dengan air mata berlinangan

Bruk !!
Tidak sengaja , ify menabrak seseorang . merasa bersalah ia pun mengangkat kepalanya . betapa takutnya ia , ketika ia mengetahui itu saudara Tirinya , Sivia Azizah .

‘Maaf , Vi aku gag lihat’ Ucapnya dengan nada gemetar
‘Hah ?? Apa ?!? MAAF !! Loe Bilang MAAF ?!?’ Bentak Via

Lagi-Lagi , Ify hanya menunduk dan mengeluarkan air mata .

‘HEH !! Loe tatap Mata gue !! loe bisa apa gag hah , bersiin ROMPI Gue ?!?!’ Tantang Sivia
‘Maaf , Vi aku gag sengaja’ ucapnya dengan nada gemetar
‘Hah ?? Apa gag sengaja ?? GILA Loe fy !! Loe ….’


Tangan Via , sudah mengancang-ngancang untuk menampar ify . ify yang ketakutan pun hanya bisa menutup matanya . Adegan panas itu sudah menjadi tontonan seluruh Sma Farewell tak ada yang bisa membela ataupun membantu ify , karna lawan ify sekarang adalah SIVIA AZIZAH . cewek sangar , kejam yang sangat di takuti oleh seluruh penjuru dunia *Lebai*.

‘Jangan Pernah pakai , kekerasan untuk menyelesaikan masalah ‘ Ucap seseorang yang menghentikan niat Via untuk menampar Ify . Merasa sepertinya ia tak menjadi bahan Pelampiasan Via , Ify pun membuka matanya dan melihat semua kejadian yang ada di depan matanya .

‘Ri…O’ Ucap via dengan Nada Bergetar seakan tak percaya ini semua .
‘Iya , ini gue Mario Stevano Aditya Haling , Ketua Osis Di Sma Farewell dan sekaligus Pemilik Sekolah ini , Loe Lupa ??’ Tantang Rio yang sudah diketahui namanya itu .
‘Lepasin Tangan gue !! dan jangan pernah sekali-kali loe ikut campur masalah gue’ Ucap Via , sambil menepis kasar tangan rio . Padahal Di dalam hatinya ia sudah sangat menyenangi perbuatan rio terhadapnya . Walaupun pegangan tangan itu dengan cara yang tak sepantasnya dan tatapan mata yang dia inginkan adalah tatapan mata yang indah dan lembut bukan Tajam dan dingin , namun itu tak bisa membuat Via mengelak lagi dari perasaannya .

‘Loe Nantang Gue ?? Loe !!’ Sambil menunjuk Wajah Via , ‘Sekali lagi loe Buat kekacauan loe gue keluarin’ Ucap Rio , Dan berlalu meninggalkan Via berjalan menuju kearah Ify .

‘Ayo , Ikut Gue !!’ Ucapnya Pada Ify , dan menyodorkan tangannya . Dengan Ragu ify menerima uluran tangan itu . Seperti yang Kita ketahui , Rio menarik tangan ify dan tangan rio yang lainnya di taruh di pinggang ify , supaya ify tidak jatuh . Pemandangan yang sangat tidak mengenakan dihadapan Sivia ,

Panas sekujur tubuhnya panas melihat itu semua . ingin ia memukul ify . Perasaab marah menggebu-gebu didalam dirinya . Dirinya saja yang bisa dibilang Primadona di sekolah ini tak pernah di perlakukan seperti itu oleh rio , tapi Ify yang hanya dianggap BAD BAD GIRL saja di gitukan sama Rio .

‘GUE MAU LEWAT !!!!!!’ Teriaknya di saat dirinya sudah berada di tengah Rio dan Ify .
Sontak , Rio dan Ify melihat kea rah Sivia . Ify pun hanya ketakutan dan menjaga jarak dari Rio . namun bukan rio namanya jika tak ingin membuat lawannya jatuh . ia pun menarik kembali tangan ify , dan tak mengenyahkan Via dan pergi dari situ.

‘IFY SIALAN !!!!!!! lihat aja loe sampai dirumah , gue bunuh loe !!!’ Uca Via geram lalu pergi meninggalkan lokasi kejadian .

*Taman*

‘Aduh , io sakit …’ rintih ify kepada Rio . seketika itu juga rio pun berhenti dan menghadap kea rah ify . semakin dekat dekat dan Dekat . Ify yang hanya menjadi korban disitu pun hanya bisa mundur-mundur dan mundur *Ngerti kan* Rio pun membisikkan sesuatu yang sangat mengejutkan bagi ify .
‘Gue sayang Elu !!’ bisik Rio , Lirih ?? tentu saja sangat-sangat Lirih ?? lalu Rio pun kembali ke posisi semula dan melihat wajah ify , yang cengok ‘gimana ??’ tanyanya ..
Tentu saja dengan spontan wajah ify memerah seperti tomat yang dijual di pasaran (?) ‘gi..gimana apanya sih ??’ Tanya ify pura-pura tak tau ..
‘Yah , jawabannya lah , masa’ iya jawabannya (?)’ cengir Rio
‘Gaje , amat si io ??’ ucap Ify , dan di lalui dengan senyum
‘hahha , udah deh , gimana nih jawabannya ??’ Tanya Rio ..
‘Cepat banget sih , kamu ungkapin perasaannya ??’ Tanya Ify Polos
‘jadi ?? tunggu loe diambil orang gitu ??’ Tanya Rio
‘Emm , eng..gak juga sih .. tapi yah ..’ belum lagi ify menyelesaikan kata-katanya , rio sudah memotongnya
‘Udah lah fy , terima aja napa sih ??’ ucap Rio
‘Yee , kamu maksa amat sih ??’ ucap ify
‘huh , pokokknya harus jawab !! titik gag Pakek Koma’ Ucap Rio sambil tersenyum dan melipatkan tangan didadanya
‘Kok gitu sih yo ??’
‘Yah emang gitu :p’
‘Huh –‘ Besok deh ‘ janji ify
‘Emm , Ok berhubung besok MalMing gue mau ngajak elu ke suatu Tempat , gimana ??’ Tanya Rio
‘Terserah kamu lah io …’ ucap ify Pasrah
‘Oke , Aku jemput kamu Jam 7 malam , dan kamu harus udah SIAP !! Janji ??’ ucap rio sambil mengacungkan jari kelingkingnya
‘Macam anak-anak kamu Io ..’ ucap ify , namun ia juga mengikatkan jari kelikngkingnya di tangan rio
‘Janji Selamanya sampai Kapanpun’ Ucap mereka bersama
Mereka pun langsung menuju kekelas , karna bel dri tadi sudah berbunyi dalam hati Rio ia ngedumel gag jelas , menyesali kenapa coba gag ia bubarkan saja sekolahnya tadi , agar ia dapat berduaan dan menganggu ify –‘

***
Ify , melupakan sejenak masalahnya tadi pagi dengan rio , ntah kenapa hatinya itu sedang dilanda cenat-cenut (?) ingin sekali ia berduaan kembali dengan rio , mengulang masa-masa tadi . masalah tadi mungkin hanya sesaat ia dapatkan ‘aku tak pantas untuk rio’ ungkapnya lirih , ify pun menghela nafas kembali dan membenamkan wajahnya kedalam buku ‘Secreet Garden’ miliknya .

***

Tenggelam didalam roma yang sangat mengasyikkan , tenggelam didalam lautan cinta yang menggebu . Itulah yang sedang dirasakan oleh lelaki itu , sangat mengasyikkan bukan ?? tentu saja iya , namun ia sangat berharap cintanya ditolak .

‘Wkwkk , ngeri amat loe yo , tadi ??’ ucap sahabatnya Alvin sambil tersenyum
dengan cirri khasnya rio pun menjawab ‘daripada gue tunggu 3 tahun lagi ??’ ucapnya
Ya , memang rio sudah sangat menyukai ify sejak pertama kali mereka diterima di sekolah ini . namun dengan beriringnya waktu ia sudah tak pernah melihat ify kembali . apa mungkin dia sibuk ?? sibuk dengan apa ?? tentu saja sibuk dengan Fansnya *TermasukPenulis Kaburrrr* makanya ia sudah tak pernah berkontak dengan Ify .
‘Iya sih emang , tapi loe taukan tadi gimana reaksi Via ??’ Tanya Cakka sambil membayangkan kembali kejadian tadi
‘Hah ?? Tak Open saya’ ucap Rio Acuh ..
‘Hahhahaha’ Mereka pun tertawa bersama ..

***
*Home Hell*
Sebelum ia memasuki rumahnya ini , ia masih menarik nafas panjang-panjang . HEI !! kenapa ini kan rumahku , kenapa aku harus takut ?!? Tanyanya dari dalam hati , namun dengan keberanian ia pun memasuki rumah itu .

‘Udah pulang LOE !??! masih berani apa Loe pulang kesini ?! hah !!’ Bentak seseorang dari tangga dengan tangan yang dilipatkan didadanya
‘Memangnya kenapa Vi ??’ Tanya Ify dengan keraguan
‘Ada apa Ada apa ?!? MAMIIIIIIII !!!!!!’ Teriak via memanggil Maminya


Maminya pun datang dengan membawa koper yang sudah berisikan baju Ify . Tentu saja Tanda Tanya besar dari Kepala Ify ?! ‘Loh kok Ma , kenapa ??’
‘Mulai Sekarang , Kamu KELUAR dari Rumah ini !!!’ Ucap maminya Via sambil melemparkan koper itu kearah Ify .
‘Ma , tapi ify akan tinggal dimana ??’ Tanya ify  dengan simbahan air mata
‘EGP !! Uda sana Loe keluar !!!’ Bentak Via dan membuka pintunya lalu mendorong keras ify Hingga ify tersungkur .
‘Mulai sekarang , Loe udah gag boleh Pulang Lagi KESINI !! Loe Ngerti !!’ Ucap Via , sambil menutup Pintu dengan keras …
‘Papa , Mama Ify kangen kalian =.=’ Ucap Ify dengan tersedu-sedu , ia pun mengangkat kopernya itu dan menyusuri jalan yang sudah tersiram hujan . melihat jam yang melingkar ditangannya ‘Pukul 19.00 , aku akan kemana ??’ tanyanya ,
JDYAR !!
Guntur sudah bermain-main diatas sana , pertanda akan turun hujan sebentar lagi . Akan kemana ia pergi ?? hanya kakinya yang menentukkan …

***
‘Ify lagi apa  ya …?? Ah bodo sih gue , kenapa coba gag gue minta aja nomer hapenya , Aduh Rio Rio’ sesalnya , ia masih saja berputar-putar didalam kamarnya . ‘Oke rio Tarik Napas !! Buang !! Tarik Lagi , Tahan aja Loh !?!?’ ‘Huft , oke Gue akan kerumah Ify sekarang , Tapi kayaknya mau hujan deh , Aa Bodoh !!’ Dengan Siulannya yang khas dan agak bersenandung-senandung ia pun pergi mengambil kunci Mobilnya dan pergi melesat …

***

Ting Tong Ting Tong (?)
‘Via ,, Ada orang itu !!’ Teriak Mami Via dan kembali melanjutkan aktivitasnya
‘Aduh , mami Via itu Mau SPA !! gimana sih ?!?’ Dumel Via
‘Udah , buka sana !!’
‘Huh , IyaIya’ dengan setengah hati Via pun membuka pintu Rumah itu


‘Aduh !! Loe itu Menga…’ Belum lagi ia menyelesaikan kalimatnya ia sudah terpana melihat kedatangan seseorang Pangeran yang tak pernah ia duga sebelumnya
‘Menga Apaan vi ??’ Tanya Cowok Itu
‘Hah ?!? Engga kok Yo  ,, BDW ngapain kesini ??’ Tanya Via Semanis-manisnya
‘Gue mau jumpa ify , Mana Ify ?!’ Tanya Rio
‘Oo , ify ?? dia udah gag ada , ‘
‘Kemana ??’
‘Mana gue tau , udahlah ngapain juga urusin dya , udah yuk masuk aja ‘ ucap Via sambil menggayet tangan rio
‘Apa sih Loe !! Lepasin , gue mau cari Ify ngerti !!’ ucap Rio sambil menepis tangan Via
‘Ify !!!!’ Geram Via , namun ia pun kembali memasuki rumah .
***


Bila cinta… menggugah rasa
Begitu indah… mengukir hatiku
Menyentuh jiwaku…
Hapuskan semua gelisah

Jalan Jakarta yang pada saat itu , sedang diguyur hujan membuat perempuan ini sangat kedinginan , kaki dan seluruh tubuhnya sudah mengggigil dan mati rasa. Tak dapat lagi ia berjalan . ingin rasanya badan itu jatuh begitu saja , namun itu tak mungkin


Duhai cintaku… duhai pujaanku
Datang padaku… dekat disampingku
Ku ingin hidupku selalu dalam peluknya

‘Fy loe dimana ?!? gue khawatir …’ Ucap seseorang dari dalam mobil yang tetap saja ia lajukan
‘IFY Pelase !!!!!!!’ Teriaknya dari dalam Mobil , ia pun membanting setirnya . sudah putus asa itu yang ia rasakan .
Tin !!!!!!!!! Klakson dari mobil yang belakang , merasa membuat kemacetan ia pun melajukan kembali mobilnya .


Terang saja… aku menantinya
Terang saja… aku mendambanya
Terang saja… aku merindunya
Karena dia… karena dia… begitu indah

***

Bruk !
Tak kuat lagi dengan fisiknya saat ini , akhirnya ia pun tumbang .
Rio , aku dingin’
‘Aish !! nih mobil kenapa lagi ?!?’ dumel Rio dari dalam mobilnya , dengan rasa kesal ia pun keluar dari mobil dan melihat keadaan radiatornya
‘Aa !! air Radiator mana nih ,!!’ Pusingnya lalu membuka bagasi mobilnya dan menemukan airnya
‘Huft !! selesai juga ,,,’ Ucapnya


‘Rio , aku dingin ‘ Lirih seseorang
‘Mampus !! apaan tuh ?!?’ Tanya Rio , ia pun celinga-celingukkan melihat keadaan disekitarnya , dan matanya membesar ketika ia melihat IFY !!!! tergeletak dijalan .
Dengan cepat , ia pun melaju kearah tempat ify ..

***
Ify mengucek-ngucek matanya , lalu melihat keadaan disekitarnya satu kata yang bisa dia bilang ‘Hah ?!?’ , ‘Aku dimana ??’ tanyanya
Dengan rasa penasaran ia pun menyusuri lorong demi lorong rumah itu  hingga akhirnya
‘Hay fy , dah bangun ??’ Tanya lelaki itu
‘loh yo ?? kok aku bisa disini sih ?’ Tanya Ify
‘Tadi malam gue jumpa elu dijalanan yaudah gue bawa aja loe kerumah gue ‘ ucap Rio sambil menikmati Kopi Espresso miliknya .
‘Makasih yah io ‘ ucap ify sambil tersenyum . Rio pun hanya mengangguk-nganggukkan kepalanya
‘Emm , io tawaran kamu kemarin gimana ??’ Tanya Ify hati-hati
‘Yah masihlah fy , gimana sih ??’ Tanya Rio balik
‘Hehe , aku kira gag jadi ‘ Ucap ify dengan tampang WATADOS
‘Oh yah , fy nih kan dah jam 4 sore , jadi loe siap-siap aja , ingat jam 7 gue jemput :p’ ucap rio lalu pergi meninggalkan ify sendiri didalam ruangan itu ee gag ding didalam rumah itu
‘Mari mbak ikut saya ‘ ucap seorang pelayan .
Ify pun hanya mengikuti pelayan tadi …

***
Jam 7 tepat
‘Gimana ?? apa kalian sudah menghiasnya ??’ Tanya Rio kepada pelayannya
‘Sudah Tuan …’
‘Mana dia ??’
‘Mbak Ify ‘ Panggil pelayan itu


‘Hay yo …’ ucap ify ketika sudah sampai di depan Rio , rio hanya terbengong-bengong
‘loe siapa ??’ Tanya rio
‘Aku Ify yo ,, masa’ gag ingat sih ?’ Tanya Ify
‘Hah ?!? loe ify ??’
‘Iya Mario …’ ucap Ify dengan gemas ..

 (KiraKiraSepertiinilahify)
‘Cantik Amat loe Fy ?!?’ ucap rio
‘haha , kamu juga yo ‘ balas ify
‘Oke , siap Princess ??’ Tanya Rio dengan memberikan tangannya
‘Siap !’ Ify pun menyambut tangan rio . Mereka pun melaju meninggalkan rumah rio

**
Setelah mereka sampai , banyak mata yang tertuju pada mereka . dan bisikkan” mulai meluncur dari mulut” yang ada disitu
‘Yo , aku risih’ ucap Ify
‘Tenang , loe berada aja di sisi gue pasti gag aka nada yang ganggu’ ucap Rio dan mengeratkan kembali pegangannya di tangan ify

**
‘Selamat malam semua …’ sapa Rio kepada seluruh penduduk di sekolah dan yang datang di acara tersebut
‘MALAM !!!!!” Balas semuanya
‘Saya berdiri didepan ini karna ingin berduet dengan seseorang yang sangat saya cintai ‘ ucap Rio sambil melihat kearah Sivia (?)
‘Vi , Rio nengok ke elu tuh’ ucap Agni sahabat Via
‘Iya gue tau , yaampun ternyata rio selama ini suka ama gue !!’ PeDe Via
‘Dia adalah , Alyssa !’ Ucap Rio
‘Hah aku ?!’ heran ify
‘Apa !!!!’ teriak Via
Ify pun maju kedepan , dan menyambut uluran tangan dari rio .
(Now Play , Cinta Tak Salah – DerByGita)

ProkProkProk
‘Didepan kalian semua , gue Mario Stevano Aditya Haling , ingin Alyssa Saufika Umari Menjadi Malaikat Hati Gue selamanya ?? Loe mau ??’ Tanya Rio , sambil berlutut di depan ify dan menggenggam tangan ify
‘aku Mau …’ Ucap ify dengan Malu-Malu
‘Makasih fy …’ Ucap rio lalu memeluk Ify dengan erat-seeratnya

**

‘Aku senang banged hari ini fy , ternyata do’a aku selama ini dikabulkan ‘ ucap Rio
‘Aku juga yo …’
‘Love You ..’ Ucap Rio sambil melihat kearah ify , ‘Yo liat Kedepan ‘ peringat ify’
‘gpp , orang jalanannya kosong’ Ngeyel rio
‘Rio !!’ Bentak ify
‘Iya fy iya , jangan marah dong’ ucap Rio ,lalu ia kembali ke posisi semula .
‘yo ,, Itu mobil loh didepan ..’ ucap Ify memperingati rio ,
‘Tenang fy ,nih yah aku tekan rem pasti dia berhenti’ ucap Rio
‘yaudah ditekan dong’ cemas ify
‘Iya iya bawel !’ ucap rio , lalu ia pun menekan Rem itu , namun rem itu tak mau berfungsi
‘Loh Loh , ini remnya kenapa ?!? ‘
‘Hah ?!? yo gimana dong !!’ Cemas ify
TIIN !!!!!!!!!!!!!!!!!!
‘RIO !!!!!!!!!! AWAS !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!’ Teriakkan itu menggema diseluruh penjuru . Tak ada yang bisa mendengarnya kembali , Teriakkan kesakitan yang membuat orang itu menderita dan pergi untuk selamanya . Teriakkan yang tak ingin didengar olehnya , Teriakkan yang ingin ia buang jauh-jauh , namun tidak bisa .
Rio yg membawa ify ke rumah sakit dengan rasa khawatir .... setelah menunggu beberapa saat akhinya doketr muncul 
Rio ; dok bagaimana keadaan ify ?
dokter : ify tdk apa2 hanya luka2 saja
rio ; boleh saya liat dia dok!
doketr ; boleh 
*di dalam ruangan 
ify : hy yo !
rio : maafin gue fy ini diluar perkiraan gue 
ify : gak papa yo gue ikhals diginiin asalkan loh baik2 aja gue rela mati demi km io.....
rio ; gue janji fy gue akan jagain loh fy :)
ify : makasih io :)
---------------tamat--------------
maaf yah kl ceritanya jelek . salam IFC DAN salam RISE


Diary biru milik ify


Diary Biru Milik Ify (Cerpen)


♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥

Dear Diary,
Mario Stevano Aditya Haling
Itulah nama cowok yang aku suka. Nama panggilannya Rio. Dia adalah kakak kelasku. Anaknya manis, ramah, pintar, dan jago basket. Kak Rio seperti magnet. Senyumnya bisa membuat semua cewek terpesona bila melihatnya. Nggak heran kalo banyak cewek yang mengaguminya.
Seperti aku, aku menyukainya sejak hari pertama MOS. Kak Rio-lah salah satu orang yang membuat aku semangat. Tapi sampai saat ini, Kak Rio masih belum tahu tentang perasaanku. Sudah lama aku memendam perasaan ini. Mungkin memang sebaiknya seperti ini. Karena aku sadar, aku nggak pantas buat Kak Rio. Kak Rio terlalu perfect buat aku.
Jadi…hanya aku dan kamu diary-ku yang tahu tentang perasaanku ini…

Ify menutup buku diary-nya. Diletakannya diary miliknya ke dalam tas sekolahnya. Lalu Ify menarik laci meja belajarnya. Ify mengambil selembar foto. Foto seorang cowok yang mengenakan seragam putih abu-abu. Foto itu memang diambilnya diam-diam saat cowok itu sedang bermain basket di lapangan sekolahnya.

“Kak Rio…andai aja kakak tau perasaanku…” ucap Ify lirih sambil menatap lekat foto itu.

♥ ♥ ♥

Pagi yang cerah…
Ify berjalan melewati koridor sekolahnya. Sekolah masih terlihat sepi karena tiga puluh menit lagi bel masuk baru akan berbunyi. Saat melewati lapangan basket, Ify menghentikan langkahnya. Matanya menangkap sosok Rio yang sedang bermain basket di tengah lapangan. Cowok yang diam-diam dikaguminya. Memang bukan hal yang asing lagi bagi Ify melihat pemandangan itu. Karena hampir setiap pagi, Rio selalu menyempatkan diri untuk bermain basket sebelum jam pelajaran berlangsung. Dan hampir setiap pagi pula, Ify memandang Rio dari kejauhan di pinggir lapangan. Entah kenapa setiap kali melihat Rio, Ify tersenyum.

“ Hayooo…ngapain senyum-senyum sendiri??” seru seseorang di belakang Ify sembari menepuk bahu Ify.

Ify tersentak kaget dan menoleh,

“Sivia…ngagetin aja deh!” Sahut Ify kesal sambil balas menepuk lengan Sivia dengan buku Matematikanya.

“Salah siapa kamu kayak orang gila gitu senyum-senyum sendiri?”

Ify nggak berkomentar. Matanya kembali tertuju pada Rio yang sedang mendribble bola basket. Sivia mengikuti arah pandangan Ify, lalu tersenyum.

“Kamu nggak ada bosen-bosennya ya, ngeliatin Kak Rio tiap hari?” tanya Sivia heran.
Ify berganti menatap sahabatnya.

“Siapa yang lagi ngeliatin kak Rio? Aku cuma suka ngeliatin permainan basketnya aja kok. Kamu tau sendiri kan, kalo kak Rio jago banget basket?” jawab Ify berbohong.

“Fy…fy…” Sivia geleng-geleng kepala, “Kita sahabatan udah lama banget kan? Jadi kamu nggak bisa bohongin aku. Jangan dikira aku nggak tau, kalo sebenernya kamu suka sama kak Rio.”

Mendadak Ify menjadi salting dan pipinya mulai merona.

“Nggak kok, Vi… Kamu jangan ngaco ah kalo ngomong!” jawab Ify agak gugup.
Sivia tertawa melihat Ify yang salah tingkah. “Biasa aja kali, Fy…nggak usah salting gitu! Mendingan sekarang kamu ngaku aja kalo sebenernya kamu suka kan sama kak Rio?” tanya Sivia lagi, tapi kali ini dengan nada menggoda.
Ify menunduk dan mengangguk ragu. Lagi-lagi Sivia tersenyum.

“Bener kan tebakanku. Akhirnya…kamu bisa membuka hati kamu lagi, setelah putus dari kak Gabriel.”

Ify kembali menatap Rio. “Aku emang suka sama kak Rio. Tapi aku nggak mau berharap terlalu banyak, Vi. Aku sadar, kalo aku nggak pantes buat kak Rio.”

Sivia mengerutkan kening. “Kamu kok ngomongnya gitu sih, Fy?”

Ify mencoba tersenyum. “Kamu tau sendiri kak Shilla mantannya kak Rio kan, Vi? Kak Shilla tuh cantik banget. Bandingin deh sama aku! Aku nggak ada apa-apanya.”
Sivia menghela napas.

“Kamu nggak boleh ngomong gitu dong, Fy. Setiap orang kan punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan menurut aku, kamu nggak kalah cantiknya sama kak Shilla kok, Fy.” Hibur Sivia.

“Makasih ya…” Ify tersenyum. “Udah ah, masuk ke kelas yuk…!”

♥ ♥ ♥

Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu. Dengan setengah berlari, Ify berjalan keluar gerbang sekolah. Karena tidak menoleh kanan dan kiri, Ify tidak menyadari kalau ada ninja biru yang hampir saja menabraknya saat dia hendak menyebrang. Ify menoleh…

“Aaaaa…..!!!” teriak Ify kencang sambil menutup matanya.

Untung saja si pemilik ninja biru itu mengerem dengan tepat. Hanya berjarak satu centimeter dari kaki Ify, ninja biru itu berhenti. Pemilik ninja biru itu turun dari motornya dan melepas helmnya, lalu buru – buru menghampiri Ify dengan wajah cemas.

“Ify…kamu nggak pa-pa?” tanya orang itu cemas.

Ify membuka matanya perlahan. Wajahnya sudah pucat. Saat membuka matanya, Ify menemukan sosok Rio yang sudah berdiri di hadapannya.

“Kak Rio?”

“Kamu nggak pa-pa, Fy?” Rio mengulang pertanyaannya.

Ify menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Jantungnya berdebar kencang. Entah karena tadi dia hampir tertabrak, atau karena saat ini sedang berhadapan dengan Rio.

“Ehm…aku nggak pa-pa kok, kak.” Jawab Ify agak gugup. “Kak Rio masih inget namaku?” tanya Ify heran. Seingat Ify, Rio hanya mengenal Ify saat hari pertama MOS saja.

Rio tersenyum. “Aku kan belum pikun, Fy.”

‘Duh…senyum kak Rio manis banget sih?’ batin Ify.

“Oh ya…maaf ya, tadi aku hampir aja nabrak kamu.” Ucap Rio merasa bersalah.

“Bukan salah kak Rio kok. Aku yang salah, mau nyebrang tapi nggak liat-liat dulu.”

“Ya udah…kalo gitu aku anterin kamu pulang ya…”

Ify tercengang tak percaya. “Kak Rio mau nganterin aku?”

Rio mengangguk. “Iya, gimana?”

“Ehm…makasih, kak. Tapi nggak udah repot-repot. Aku pulang naik angkot aja.”

“Nggak ngerepotin kok. Udah…kamu nurut aja.” Rio menarik tangan Ify dan berjalan menuju ninja birunya. Ify tak kuasa menolaknya. Jadi dengan pasrah dia menuruti permintaan Rio.

♥ ♥ ♥

“Lho…kok berhenti di sini? Kak Rio mau ngapain?” tanya Ify heran saat Rio menghentikan ninja birunya di sebuah taman.

“Temenin aku makan es krim dulu ya…”

Belum sempat Ify menjawab, Rio sudah menggandeng tangan Ify lagi dan membawanya sampai ke bangku taman. Ify merasa nyaman saat tangan hangat Rio menggenggam erat tangannya. Seolah tak mau bila Rio melepaskannya. Namun sesaat kemudian, Rio melepaskan tangannya dari tangan Ify. Ify sedikit kecewa. Dan akhirnya mereka duduk dalam diam. Mungkin mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

“Kok jadi diem-dieman gini sih?” kata Rio memecahkan keheningan di antara mereka.
Ify hanya tertawa kecil.

“Bentar ya, Fy…aku beli eskrimnya dulu.” Lanjut Rio yang kemudian menghampiri penjual es krim.

Tak lama, Rio kembali dengan dua es krim coklat di tangannya. Rio memberikannya satu pada Ify.

“Makasih, kak…” ucap Ify singkat.

Mereka menikmati es krimnya masing-masing…

“Kak Rio sering ya ke tempat ini?”tanya Ify tiba-tiba.

“Lumayan sering. Apalagi kalo kak Rio lagi ada masalah. Kak Rio lebih memilih pergi ke tempat ini. Di sini kak Rio bisa merasa tenang.” Jelas Rio

“Ehm…memangnya kenapa, kak? Apa alasan kakak memilih tempat ini?” tanya Ify penasaran.

“Banyak, Fy. Di sini…kak Rio bisa melihat berbagai aktifitas orang. Ada yang berjualan, ada yang sedang jalan-jalan, dan ada banyak anak kecil yang bermain di taman ini.” Rio tersenyum memandang sekumpulan anak kecil yang sedang bermain bola.

“Kalo ngeliat wajah ceria mereka, aku jadi ngerasa punya semangat lagi, Fy.”
Ify masih diam, menunggu setiap kata yang akan diucapkan Rio.

“Dan yang paling penting…” Rio mendongak ke atas. “Coba deh, kamu liat ke atas!”
Ify mengikuti arah pandangan Rio.

“Langit sore yang berwarna biru. Aku suka banget ngeliatnya, Fy. Rasanya tenang.” Lanjut Rio.

“Iya ya, kak? Langitnya cerah banget.” Ucap Ify kagum.
Rio berganti menatap Ify. “Kamu suka?”
Ify mengangguk.

“Bagus deh…” kata Rio sambil tersenyum.

Ify balas menatap Rio. “Bagus? Bagus kenapa?”

“Ya bagus dong… Itu artinya, kalo lain kali aku minta kamu buat nemenin aku di sini, kamu mau kan?”

Ify menatap Rio tak percaya.
“Kenapa, Fy? Kamu nggak mau ya?”

‘Mauuu…mau banget…’ batin Ify.

Ify tersenyum senang.

“Mau kok, kak…”Rio balas tersenyum.

♥ ♥ ♥

Dear Diary,
Hari ini aku seneeeng banget, Di. Kejadian awalnya bermula saat motor kak Rio hampir menabrakku. Nggak disangka, kak Rio malah ngajakin aku pulang bareng dia. Sampai akhirnya, kak Rio juga ngajak aku makan es krim. Rasanya seperti mimpi…
Pokoknya hari ini aku ngerasa bahagia karena bisa bersama kak Rio, walaupun cuma sebentar… ^_^

Ify menutup diary biru-nya. Lalu Ify berjalan menuruni tangga, menghampiri piano miliknya yang berada di ruang tengah. Ify duduk manis dan jari-jarinya dengan lincah mulai memainkan tuts piano hingga menjadikan sebuah nada yang indah…

Ku tak percaya kau ada disini
Menemaniku di saat dia pergi
Sungguh bahagia kau ada disini
Menghapus semua sakit yang kurasa

Mungkinkah kau merasakan
Semua yang ku pasrahkan
Kenanglah kasih...

Ku suka dirinya, mungkin aku sayang
Namun apakah mungkin, kau menjadi milikku
Kau pernah menjadi, menjadi miliknya
Namun salahkah aku, bila ku pendam rasa ini…

Mungkinkah kau merasakan
Semua yang ku pasrahkan
Kenanglah kasih...

Ku suka dirinya, mungkin aku sayang
Namun apakah mungkin, kau menjadi milikku
Kau pernah menjadi, menjadi miliknya
Namun salahkah aku, bila ku pendam rasa ini…

♥ ♥ ♥

Ify berputar-putar sambil memandang gaun sederhana warna birunya di depan cermin. Rambutnya yang lurus dan panjang dibiarkan terurai. Wajahnya tampak begitu cantik. Nggak heran kalau sudah sekitar satu jam, Ify menghabiskan waktunya untuk berhias di depan cermin.

Malam ini memang terasa sangat istimewa bagi Ify. Rio mengajaknya untuk bertemu di taman. Taman yang sama seperti saat Rio mengajaknya makan es krim seminggu yang lalu.

“Huuuh…aku kok jadi deg-degan gini ya?” guman Ify yang kemudian menghela napas.

♥ ♥ ♥

Rio duduk bersandar di kursi taman sambil menunggu seseorang. Siapa lagi kalo bukan Ify? Di tangan kanannya, Rio menggenggam satu buket mawar putih. Berkali-kali, ia lirik jam tangannya. Tapi yang ditunggunya tak kunjung datang. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul tujuh lewat lima belas menit. Seharusnya Ify sudah datang sekitar lima belas menit yang lalu. Mendadak Rio menjadi cemas.

“Ify kok belum dateng juga ya? Atau mungkin kena macet di jalan? Kenapa tadi nggak aku jemput aja ya? “ gumam Rio merasa menyesal.

Rio menghela napas. “Aku beli minum dulu aja deh…”

Rio beranjak dari kursi untuk mencari penjual minuman. Rio terus berjalan sambil menikmati keramaian taman kota di malam hari. Tiba-tiba saja langkahnya terhenti saat melihat kerumunan orang di tengah jalan.

“Maaf, mas…saya mau tanya. Itu ada apaan ya, kok rame banget?” tanya Rio pada seseorang yang kebetulan berpapasan dengannya.

“Ada korban tabrak lari, mas.” Jawab orang itu singkat yang kemudian berlalu meninggalkan Rio.

Karena penasaran, Rio menghampiri kerumunan itu. Rio mencoba menerobos kerumunan itu. Dan betapa terkejutnya Rio, saat melihat Ify sudah terbaring lemah tak berdaya. Darah terus mengalir dari kepala Ify.
Tubuh Rio terasa lemas. Buket bunga yang hendak diberikannya pada Ify, terlepas dari tangannya. Rio jatuh terduduk dah menatap Ify tak percaya. Perlahan Rio memeluk tubuh Ify. Matanya mulai berkaca-kaca.

“IFYYY…!!!!!”

♥ ♥ ♥

Rio mengusap batu nisan bertuliskan nama Alyssa Saufika U. Air matanya mulai menetes lagi. Hatinya terasa perih harus menerima kenyataan ini.

“Kenapa kamu harus pergi secepat ini, Fy?” ucap Rio lirih, Suaranya terdengar serak.
Rio menghela napas. Ditatapnya diary biru milik Ify yang diberikan oleh orang tua Ify untuk Rio. Rio membuka lembar pertama…

Dear Diary,
Ternyata perjuanganku selama ini nggak sia-sia. Impianku untuk masuk ke SMA favorit sudah terwujud.
Dan hari ini adalah hari pertamaku MOS. Aku hampir saja dihukum kakak kelas gara-gara aku nggak bawa perlengkapan alat tulis. Tapi untungnya, ada seorang kakak baik hati yang mau meminjamkan alat tulisnya untukku. Kalo diliat dari tag name-nya, udah bisa ditebak kalo nama kakak itu “Mario Stevano A.H”
Tapi aku masih penasaran apa kepanjangan AH-nya? Besok aku cari tau nama lengkapnya kak Mario deh… ^_^

Rio tersenyum membacanya. “Ada-ada aja kamu, Fy…”
Lembar demi lembar Rio baca tulisan tangan Ify. Terkadang Rio tertawa dan terkadang Rio meneteskan air matanya. Hingga pada halaman terakhir, Rio menemukan foto dirinya yang diselipkan dalam buku diary itu.




Rio kembali membaca tulisan tangan Ify yang terakhir…

Dear Diary,
Seminggu berlalu…
Hubunganku dengan kak Rio semakin dekat. Tapi kak Rio masih belum tau perasaanku yang sebenarnya.
Dan Malam ini…kak Rio ngajakin aku ketemuan di taman, Di. Duh…jantungku rasanya deg-degan banget.
Mungkin…ini saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya pada kak Rio. Aku nggak peduli apa reaksi dan jawaban dari kak Rio nanti. Meskipun nantinya kak Rio akan menjauh dari aku, aku rela. Yang penting kak Rio tau, kalo aku sayang sama kak Rio…
Doain aku ya, Di… ^_^

Air mata Rio menetes membasahi tulisan tangan Ify. Dadanya terasa sesak. Matanya kembali menatap nisan Ify.

“Maafin aku, Fy…aku baru tau semuanya sekarang, di saat kamu udah pergi. Maafin aku yang terlalu bodoh nggak pernah menyadari itu semua. Andai aja kamu tau, Fy…kalo aku pun menyukai kamu sejak lama. Tapi aku terlalu pengecut. Aku nggak pernah punya keberanian untuk bilang kalo aku suka kamu. Dan meskipun semua ini sudah terlambat, aku cuma mau bilang….kalo aku juga sayang sama kamu, Fy. Semoga kamu bisa mendengarnya dari sana…”

Rio berdiri dan menengadahkan kepalanya ke atas. Menatap langit sore yang tampak berwarna biru cerah. Sama seperti saat Rio melihatnya bersama Ify. Rio membayangkan wajah Ify yang sedang tersenyum untuknya di langit biru.
“Aku sayang kamu, Fy…”


-THE END-